7.01.2009

KEGAGALAN


"aku akan membangun engkau kembali,sehingga engkau dibangun hai anak dara Israel"(Yeremia 31:4a)

Kadangkala respon pertama saat kita mengalami kegagalan adalah timbulnya rasa putus asa dan menyerah dengan sebuah keadaan.Karena kegagalan itu bagaikan racun bagi jiwa kita,yang seringkali membuat hati kita semakin lemah dan tidak berdaya.
Banyak orang didunia ini mempunyai pandangan yang terlalu sempit tentang sebuah kegagalan.Banya dari mereka beranggapan bahwa kegagalan akhir dari segalanya dari hidup ini.Bagi mereka jika hari ini gagal maka esokpun akan terus demikian dan tidak ada sama sekali pengharapan akan adanya sebuah perubahan.
Jika hal ini terus ada dalam hati dan pikiran kita,maka secara otomatis jiwa kita akan terkondisi bahwa memang kita adalah orang yang selalu gagal,Padahal seringkali Allah ingin memakai kegagalan kita sebagai batu loncatan untuk keberhasilan
dikemudian hari.Saya teringat akan perkataan seorang hamba Tuhan terkenal,menurutnya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda sesaat saja.Hal ini bukan bearti bahwa kita lebih suka gagal,namun satu hal yang perlu diingat adalah jika sekarang kita gagal maka besok kita harus berhasil.denagn kata lain kita harus belajar dari kegagalan kita
Allah kita adalah Allah yang suka membangun anak-anakNya yang telah gagal.dalam bacaan kita hari ini Allah berkata,"Aku akan membangun engkau kembali,sehingga engkau dibangun."Bagi Allah kegagalan bukanlah sebuah persoalan yang terlalu besar yang membuat Ia menolak umatNya sama sekali,selama mereka mau bertobat dan meminta kepada Allah untuk memimpin hidup mereka kembali.
Apa yang menyebabkan anda gagal sekarang???Apakah itu dosa,apakah itu reaksi kita yang salah dalam sebuah keadaan,atau karena kita menolak pimpinNya??Percayalah bahwa Allah dapat merubah hal itu menjadi sebuah keberhasilan selam anda mau memberi diri sekali lagi untuk Dia memimpin hidup anda.Milikilah sikap yang positif bahwa didalam Dia selalu ada seribu pengharapan untuk menuju kepada keberhasilan.

0 komentar:

Posting Komentar