11.16.2009

MENGAKUI KESALAHAN DAN KELEMAHAN


"Tetap kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allah lah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya" (Filipi2:12b-13)


Kita semua suka menyalahkan orang lain. Kita mewarisi kesalahan ini dari Adam, yang mengacungkan jarinya untuk menyalahkan Hawa. Hawa kemudian menyalahkan iblis (lihat Kejadian 3:11-13). Barangkali keinginan Anda untuk menghindari kesalahan telah menimbulkan beberapa masalah dalam hidup Anda dan juga dalam relasi Anda.


Sadar atau tidak sikap menghindar yang sering kita lakukan membuat menjadi kita menjadi orang yang selalu melepaskan tanggung jawab. Kita takut dengan yang namanya Bertanggung Jawab dan akhirnya hidup kita akan selalu menjadi pengikut dimana pun kita berada.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi menyatakan bahwa keselamatan yang telah diberikan Tuhan haruslah tetap mereka jaga. Paulus tidak ingin jemaat Filipi menjadi malas dan akhirnya meremehkan keselamatan yang dianugerahkan Tuhan.Paulus ingin jemaat di Filipi sadar bahwa setelah mendapatkan keselamatan, mereka mempunyai tanggung jawab di dalam Tuhan, yakni menjalani hidup yang mencerminkan Dia dan prinsip-prinsipNya. Tanggung jawab yang sama tersebut harus kita ambil saat ini seperti yang diberikan Paulus kepada jemaat di Filipi.


Anda tidak perlu terlalu memusingkan bagaimana menjalankan tanggung jawab tersebut karena Allah sudah berjanji menyertai Anda,
memberikan kekuatan kepada Anda untuk melakukan apa yang menjadi tujuan-Nya. Dan hubungan rekan kerja ini dimana Anda dan Allah melakukan bagiannya masing-masing, inilah yang akan membantu Anda menemukan jalan Allah bagi Anda.


Persoalan yang sering terjadi dalam kehidupan manusia pada umumnya adalah terkadang kita menerima akibat perbuatan masalah yang tidak pernah kita perbuat. Kita bagaikan orang yang tidak bersalah yang terperangkap dalam sebuah percekcokkan. Seorang lelaki yang kompeten dan suka bekerja keras diberhentikan dari pekerjaannya karena keadaan ekonomi saat itu tidak memuaskan. Seorang istri yang setia mengalami kehidupan yang menyedihkan karena suaminya malas dan suka mengontrol. Fakta-fakta inilah yang terkadang terjadi dalam kehidupan manusia di bumi ini.


Terkadang kita harus bertanggung jawab atas situasi yang bukan kesalahan kita. Lelaki yang kena PHK secara tidak adil tadi mungkin akan mengeluh dan menyatakan bahwa ia harus diberi pekerjaaan. Tentu saja hal seperti itu tidak akan membawanya ke mana-mana. Ia harus menerima situasi itu dan mulai mencari pekerjaan baru. Begitupun dengan istri yang tidak bahagia tersebut, ia tidak bisa diam saja menerima perlakuan seperti itu karena itu tidak akan membuatnya lebih bahagia. Ia harus bertanggung jawab atas pernikahannya dan mencari konselor pernikahan, entah suaminya ikut bersamanya atau tidak.


Yang perlu Anda sadari dari situasi seperti diatas adalah menentukan siapa yang bersalah dalam situasi tersebut tidaklah penting, melainkan melakukan peranan Anda dalam situasi tersebut karena itu adalah tanggung jawab Anda itulah yang terpenting. Ketika Anda melakukannya, Allah membuka jalan.


Bagaimana Dapat Memikul Tanggung Jawab Anda

Sisi lain dari menentukan siapa yang bertanggung jawab adalah sikap menerima. Apabila Anda sudah mau menerima kenyataan dalam hidup Anda, Anda akan dimampukan untuk melakukan perubahan. Sikap menerima membebaskan Anda untuk melakukan sesuatu, membuat rencana, menyelesaikan situasi, dan memperbaiki yang keliru.


Berikut ini hal-hal yang dimana Anda dapat mulai mengambil tanggung jawab dalam hidup Anda. Ketika Anda bekerja bersama Allah dalam mengambil tanggung jawab, Anda mendapati jalan keluar-Nya atas situasi sulit Anda.

Kebahagiaan Anda sendiri. Mintalah Allah untuk membantu Anda menerima kepedihan atau rasa tidak nyaman yang Anda alami. Lalu mintalah Dia untuk membantu Anda menemukan kelegaan.

Pokok persoalan yang spesifik. Tentukan apa yang menjadi akar penyebab permasalahan Anda. Apakah itu putusnya suatu hubungan, perjalanan iman, atau kebiasaan yang tidak juga hilang?

Sumber bantuan. Anda harus mulai mencari jalan dengan menggali sumber bantuan yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan masalah Anda. Kumpulkanlah semuanya itu, kalau perlu kunjungi orang-orang yang dapat memberikan jawaban dan dorongan semangat.

Kelemahan dan rintangan. Kenali wilayah dimana Anda tidak memiliki kekuatan yang Anda butuhkan untuk memenuhi rintangan, lalu mulailah meningkatkan wilayah-wilayah itu.

Pertanggungan jawab. Bergabunglah dengan kelompok yang akan menilai hal-hal yang menjadi tanggung jawab Anda. Mintalah masukkan dari mereka akan kekurangan yang Anda lakukan.

Tim pendukung. Carilah teman-teman yang sungguh-sungguh setia kawan danm au menghibur, tetapi tidak juga membiarkan Anda mengelakkan tanggung jawab Anda untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menyelesaikan pokok permasalahan Anda.

Kini dan di sini. Arahkanlah perhatian pada pokok permasalahan hari ini, bukan berangan-angan tentang hari kemarin atau mendapatkan bantuan di hari esok. Orang yang bertanggung jawab atas hidupnya tahu bagaimana hidup di masa kini karena itulah yang harus mereka lakukan.

Mengambil sikap defensif, yakni dengan menyalahkan orang lain bukanlah sebuah jawaban atas kondisi dan situasi yang tidak mengenakkan yang Anda alami. Mulailah membuka hati Anda dan ambillah kesempatan tersebut untuk memegang peranan menjadi seorang pengubah situasi.

[+/-] Baca Selengkapnya...

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP


Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul
beban tersebut.
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey
mengangkat segelas
air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira
segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah
berat absolutnya,
tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1
jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1
hari penuh, mungkin anda
harus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapi
semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan
mampu membawanya
lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang
harus kita lakukan adalah
meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan
beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban
pekerjaan. Jangan bawa
pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada
dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil
lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Hal
terindah dan terbaik
di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh
di relung hati kita.

Start the day with smile and have a good day........


[+/-] Baca Selengkapnya...

10.02.2009

Dengan apakah kau datang??

Suatu hari seorang pendeta yang terkenal di daerahnya didatangi oleh seorang jemaat. Jemaat tersebut buta sejak lahir. Jemaat tersebut berkata:

Jemaat : Pak Pendeta, sudilah kiranya anda menyembuhkan mata saya yang sudah buta sejak lahir.

Pendeta : Baiklah, namun saya mau bertanya satu hal. Dengan apa bapak datang kemari ??

Jemaat : Dengan Iman Pak!!

Pendeta : Bagus, maka dengan imanmu pulalah kamu akan disembuhkan.

Jemaat : (Memanggil anaknya yang bernama Iman) Man, man, kenapa kamu tidak bilang dari dulu kalau kamu bisa menyebuhkan saya??

Pendeta :@#$%^!???

[+/-] Baca Selengkapnya...

10.01.2009

BAYANGKAN TUHAN BICARA PADAMU DAN BERUJAR ?


Engkau tidak usah pintar untuk menghiburku; yang engkau harus lakukan adalah ingin mengasihiKu. Bicaralah padaKu, sebagaimana engkau bicara pada orang yang engkau sukai.
Apakah ada orang yang ingin engkau doakan?

Katakanlah nama-nama mereka padaKu, dan mintalah sebanyak yang kau inginkan. Aku pemurah dan mengetahui semua kebutuhan mereka, namun Aku ingin engkau menunjukkan kasihmu pada mereka dan padaKu, dengan jalan mempercayakan padaKu untuk melakukan apa yang Kuanggap terbaik. Ceritakan padaKu tentang si miskin, si sakit dan para pendosa; dan apabila engkau telah kehilangan persahabatan ataupun kasih dari seseorang, ceritakan padaKu tentang hal itu juga.

Apakah ada yang kau inginkan untuk jiwamu?

Bila kau mau, kau dapat menuliskan suatu daftar yang panjang tentang semua kebutuhanmu, dan bacakanlah daftar itu padaKu. Katakanlah padaku tentang kebanggaanmu, ketersinggunganmu, sifat mementingkan diri sendiri, kekikiran dan kemalasanmu. Janganlah malu mengatakannya; ada banyak orang kudus di surga yang pernah mengalami apa yang kau alami; mereka pernah berbuat kesalahan-kesalahan seperti engkau; mereka berdoa padaKu dan lambat laun kesalahan mereka diperbaiki.

Janganlah ragu memohon padaKu berkat-berkat untuk tubuh dan pikiranmu; untuk kesehatanmu, ingatanmu dan keberhasilanmu. Aku dapat memberikan apapun, dan Aku memang selalu memberikan apa saja untuk membuat jiwa-jiwa menjadi lebih suci.

Apakah yang kau inginkan hari ini? Katakanlah padaKu, karena Aku ingin berbuat baik padamu.

Apakah rencana-rencanamu? Katakanlah padaKu.

Apakah ada orang yang ingin kau hibur? Apakah yang ingin kau perbuat bagi mereka?

Dan, apakah kau tidak ingin berbuat sesuatu bagiKu? Apakah kau tidak ingin berbuat sedikit kebaikan bagi jiwa teman-temanmu yang mungkin telah melupakan Aku? Ceritakanlah tentang kegagalan-kegagalanmu, dan Aku akan menunjukkan padamu hal-hal yang menjadi penyebabnya. Apa sajakah kecemasanmu? Siapakah yang membuatmu menderita?

Ceritakanlah semuanya padaKu, dan tambahkanlah bahwa kau akan memaafkan dan melupakannya dan Aku akan memberkatimu.

Apakah kau takut akan sesuatu? Apakah ada ketakutan yang menyiksa dan tak berdasar yang kau rasakan? Percayakanlah dirimu padaKu. Aku ada di sini. Aku tidak akan meninggalkanmu.

Apakah engkau tidak mempunyai berita-berita gembira untuk diceritakan padaKu? Mengapa tidak kau ceritakan tentang kebahagiaanmu padaKu? Katakanlah padaku apa yang telah terjadi sejak kemarin, untuk menghibur dan menyenangkan hatimu. Apapun itu, betapapun besarnya, betapapun kecilnya, Akulah yang menyiapkannya (untukmu). Tunjukkanlah rasa syukurmu dan berterima kasihlah kepadaKu.

Apakah kau bertekad untuk tidak terjebak dalam godaan-godaan?

Apakah telah kau putuskan mana buku-buku yang buruk dan persahabatan-persahabatan yang tidak baik? Semua itu mengganggu ketenangan jiwamu. Apakah engkau akan berbaik hati pada orang yang menyakitimu?

Baiklah, pergilah sekarang. Teruskanlah pekerjaanmu. Cobalah untuk lebih tenang, lebih rendah hati, lebih pengertian, lebih baik; dan datanglah segera dan bawa padaKu hati yang lebih mengabdi. Besok aku akan memberimu lebih banyak berkat.

"Inilah kasih itu. Bukan kita mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita, dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita"
(1 Yohanes 4:10)

[+/-] Baca Selengkapnya...